Ketika kita
kelas 1 SMP/MTS ada pelajaran sejarah tentang manusia purba dan teori darwin bahwa
manusia berasal dari monyet, maka serentak kita komplain ke guru2 kita bahwa
manusia pertama itu Adam. Kemudian semua guru – guru sejarah tersebut secara
kompak akan menjawab, “jangan hubungkan pelajaran ini dengan agama”.
Inilah contoh doktrin Sekulerisme yang masuk kurikulum pendidikan.
Benarkah
Adam manusia pertama ? Sekali lagi benarkah Adam manusia pertama ?Hampir semua
orang yang kita tanya dengan pertanyaan “siapa manusia pertama di dunia ?”
Dapat kita pastikan jawabannya adalah : Adam !
Sekedar nambah info dan pengetahuan, mari kita kaji dan cermati artikel
menarik berjudul Mengenal Awal Kejadian Manusia yang Disampaikan pada
Kajian Bulanan di Al Azhar Jakarta
Oleh :
huttaqi
I. Masa-masa awal sejarah Manusia yang kita kenal Ada
3 Pendapat (mungkin lebih) tentang manusia pertama ini :
1. Pendapat Umum (Mayoritas) Bahwa Adam adalah manusia
pertama
Beberapa dasar :
a. Allah berfirman :”Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Rabb-mu yang
telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan
isterinya; dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan
perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan)
nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan
silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu” (QS An Nisa
1)
b. Ingatlah ketika Rabb-mu berfirman kepada para
malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”.
Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang
yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan
berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.(QS Al
Baqarah: 30)Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya,
kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: “Sebutkanlah
kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar!”(QS Al
Baqarah :31)
2. Pendapat sebagian orang (Minoritas) bahwa Adam
bukan manusia pertama
Dasar-dasar:a. Firman Allah“Ingatlah ketika Tuhanmu
berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang
khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan
(khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak
kamu ketahui”.(QS Baqarah :30)
Pemahaman “Khalifah” itu dipahami bukan “wakil”
melainkan diartikan sebagai “pengganti” dasarnya : Dia-lah yang menjadikan kamu
(pengganti-pengganti) khalifah-khalifah di muka bumi. (QS Fathir:39)Kemudian
Kami jadikan kamu pengganti-pengganti (mereka) di muka bumi sesudah mereka,
supaya Kami memperhatikan bagaimana kamu berbuat.(QS Yunus: 14)
Dalam Kitab Al Mufrodat Alfadhil Quran bab huruf kha
hal. 157:“Dan yang dinamakan kholifah ialah ganti dari yang lainnya, sama juga
yang diganti itu memang karena tidak hadir atau yang diganti itu karena mati
atau yang diganti itu karena udzur,dll”
Atau di dalam tafsir ibnu Katsir (hal 104)“Yakni suatu
kaum yang akan menggantikan satu sama lain, kurun demi kurun dan generasi demi generasi”.
Tetapi tidak dapat dipahami bahwa yang “digantikan”
itu adalah Allah, sebab :Allah tidak berhalangan/udzur, tidak mati, dan
bukannya tidak bisa melaksanakan,dll.Jika Adam itu menggantikan Allah maka dia
harus memiliki sifat2 yang menyerupai Allah. Tidak mungkin sesuatu yang tidak
sempurna menggantikan sesuatu yang sempurna. Demikian menurut ibnu Katsir.
Sedangkan “kholifah” dalam arti wakil, kata Ibnu
Katsir, sudah pasti tidak bisa dipakai sebab manusia tidak layak sebagai wakil
Allah, malah sebaliknya Allahlah sebagai khalifah atau wakil (penolong)
dasarnya :“Cukuplah Allah menjadi Wakil (Penolong) kami dan Allah adalah
sebaik-baik pelindung”(Ali Imran:173, Hud:12, At Thalaq:3, An Nisa:81)Tidak ada
satupun di alQuran maupun di Hadits Nabi yang mengatakan bahwa manusia
merupakan Kholifatullah. Allah hanya menyebutkan “kholifah” saja.
Menurut Al Quran , Dan sesungguhnya Kami telah
membinasakan umat-umat yang sebelum kamu, ketika mereka berbuat kezaliman,
padahal rasul-rasul mereka telah datang kepada mereka dengan membawa
keterangan-keterangan yang nyata, tetapi mereka sekali-kali tidak hendak
beriman. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat
dosa. Kemudian Kami jadikan kamu pengganti-pengganti (mereka) di muka bumi
sesudah mereka, supaya Kami memperhatikan bagaimana kamu berbuat. (QS
Yunus:13-14)
2. Dari mana malaikat itu tahu bahwa “Kholifah” itu
akan menumpahkan darah ?Allah berfirman di dalam Surat al-Baqarah :30″Wa
idzqoola robbuka lil malaikati inni ja’ilun kholifah fil ardhi”"Ingatlah
ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat,”Sesungguhnya Aku akan menjadikan
kholifah (Adam) dimuka bumi”.
“qooluu ataj’alu fiiha mayyufsidu fiiha wa
yasfikuddimaa wa nahnunussabbihu bihamdika wa nuqaddisu lak”"Para malaikat
bertanya,”Mengapa Engkau hendak menempatkan dipermukaanbumi orang yang akan
membuat bencana dan menumpahkan darah ?,sedang kami senantiasa bertasbih memuji
dan mensucikanMu ?”qoola inni a’lamu maa laa ta’lamun”Allah
berfirman,”Sesungguhnya Aku mengetahui apa-apa yang tidak kamu ketahui”
Perhatikanlah, bagaimana Malaikat bisa tahu bahwa
“Adam adalah makhluk yang akan membuat bencana dan menumpahkan darah” ?Ada 3
kemungkinan malaikat bisa tahu bahwa “Adam adalah makhluk yangakan membuat
bencana dan menumpahkan darah”.1. Malaikat memiliki kemampuan melihat sesuatu
yang akan terjadi.2. Malaikat diberitahu oleh Allah. 3. Malaikat sudah pernah
melihat hal yang serupa itu terjadi.
kemungkinan yang pertama,”1. Malaikat memiliki kemampuan
melihat sesuatu yang akan terjadi.”hal ini tidak mungkin sebab dibantah para
malaikat sendiri di dalamayat alqur’an sendiri,QS Baqarah :32 “Qooluu subhanaka
laa ilma lanaa illaa maa ‘alamtanaa innaka antalalimul hakiim”"Para
malaikat menjawab,”Maha suci Engkau Ya Allah, kami tidak mempunyai ilmu, hanya
sebatas yang pernah Engkau ajarkan kepada kami.Sesungguhnya Engkau Maha Tahu
dan Maha Bijaksana”Dari ayat tersebut di atas, jelas, bahwa malaikat tidak
memiliki kemampuan untuk melihat masa depan.
Kemungkinan yang ke 2,Malaikat mengetahui akan hal itu
sebab diberitahu oleh Allah,Tetapi hal ini dibantah di dalam ayat tersebut
yaitu, QS Al Baqarah:30 ”qoola inni a’lamu maa laa ta’lamun”Allah
berfirman,”Sesungguhnya Aku mengetahui apa-apa yang tidak kamuketahui”. Jadi
dalam hal ini, Allah tidak memberitahu malaikat bahwa manusiaadalah makhluk
yang membuat bencana dan menumpahkan darah.
Maka jelas, bahwa kemungkinan kemungkinan yang
ketigalah yang berlaku,yaitu bahwa Malaikat bertanya kepada Allah,,”Mengapa
Engkau hendak menempatkan dipermukaan bumi orang yang akan membuat bencana dan
menumpahkan darah ?,adalah sebab sudah pernah ada kejadian yang seperti
itu.Sudah pernah ada makhluk yang seperti Adam, yaitu sudah pernah ada manusia
sebelumnya.
3. Firman Allah :“Sesungguhnya Allah telah memilih
Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga `Imran melebihi segala umat (di masa
mereka masing-masing)” (QS Ali Imran:33)
4. Firman Allah : Sesungguhnya misal (penciptaan) `Isa
di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari
tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: “Jadilah” (seorang manusia), maka
jadilah dia.(QS Ali Imran:59)
Menurut ilmu pengetahuan :
a. Di puncak Big Hill Pegunungan Cumberland di Jackson
County Kentucky, terletak lapisan batu pasir dari zaman karbon. Di tahun
1880-an batu itu dilindas roda kereta yang lewat sehingga suatu ketika
permukaan batunya pecah. Ketika remukan akibat pecahan itu sudah tidak menutupi
lagi, sederetan jejak ditemukan di atas lapisan karbon berusia sekitar 300 Juta
tahun (sebelum perkiraan waktu adanya Adam), Jejak-jejak yang ditemukan adalah
dua jejak manusia, ukuran baik, ibu jari terbuka lebar dan mempunyai tanda yang
amat jelas. Jejak ini diperiksa oleh PRof. JF Brown dari Berea
College,Kentucky. (kutipan dari The American Antiquarian, 7:39, Januari 1885)
b. Sepasang jejak kaki manusia (ada fotonya, sama
dengan jejak kaki manusia biasa bentuknya) pernah menghiasi lempengan batu
kapur di tepi barat Sungai Mississippi di St. Louis. Di tahun 1816 atau 1817,
lempengan itu digali dari posisinya dan dipindahkan oleh Bp. George Rappe ke
desa Harmony (sekarangNew Harmony Indiana). Panjang jejak itu 10 inc dan lebar
4 inc di jari kaki, terpisah 6 inc di tumit, dan 13 inc di jari kakinya,
menurut laporan Henry R. Schoolcraft, “jari-jari kaki amat terbentang, dan
telapak kakinya rata seperti yang akan terjadi pada mereka yang terbiasa lama
tidak mengenakan sepatu. Walaupun keadaannya seperti itu, jejak tersebut
mencolok amat alami, menunjukkan rincian otot, dan membengkaknya tumit serta
jari-jari kaki, dengan ketepatan dan kebenaran alami, yang tidak dapat saya
salin, dengan tepat, dalam gambar ini…. (maaf gambar tidak bisa saya scan)
Penelitian dari segala segi akan menjamin kesimpulan bahwa jejak ini terbuat
pada waktu batu ini masih cukup lunak sehingga tekanan akan membentuk jejak
tersebut dan bahwa jejak kaki ini alami dan asli. Dalam skema geologi, batu
kapur ini mengeras sekitar 270 juta tahun yang lalu (jauh sebelum perkiraan
adanya Adam). Batu dan jejak kaki dikatakan mengalami bukti keausandan penuaan
yang sama. (dikutip dari The American Journal of Science and
Arts,1:5:223-31,1882)
c. Fosil jejak kaki yang mungkin tertua yang sudah
tersingkap ditemukan di bulan Juni 1968 oleh William J. Meister seorang
kolektor fosil. Diperkirakan jejak kaki itu berumur sekitar 300-600 juta tahun
yang lalu juga dengan bukti pendukung adanya seekor tribolet yang ada jejak
fosilnya di bawahnya (seolah tribolet itu terinjak jejak kaki tsb). Tribolet
adalah invertebrata laut berukuran kecil, kerabat dari udang dan kepiting yang
banyak dijumpai sekitar 320 juta tahun yang lalu sebelum punah 280 juta tahun
yang lalu. Hal yang sangat aneh, adalah jejak kaki manusia itu mengenakan alas
kaki sederhana…. Ditemukan di Antelope Spring, 43 mil di barat Delta, Utah.
(Ada gambarnya tapi tidak saya scan)Tanggal 20 Juli 1968, seorang geologi dari
Tucson Arizona Dr. Clifford Burdick, meneliti jejak itu dan ditemukan jejak
menumpuk di atas alas kaki itu seperti jejak seorang anak-anak. (kutipan
Creation Research Society Quarterly, Desember 1968) dan masih banyak
bukti-bukti penemuan tentang jejak kaki yang berumur puluhan juta bahkan
ratusan juta tahun yang lalu.Perkiraan adanya Adam menurut Doktor Adil Thoha
Yunus di dalam bukunya, Hayat Al-Anbiya Bayna Haqoiq at Tarikh wa al Mukasyafat
Al-Atsariyyah al-Jadidah) adalah sekitar 600 tahun sebelum masehi, ini
didasarkan keterangan dari kitab Taurat yang tertua, transkrip Yunani yaitu
masa antara Adam sampai al Masih, tepatnya adalah 5872 tahun.
3. Pendapat lain tentang manusia pertama:
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an :1. Ya
ayyuhannaasuttaquu Robbakumul ladzii kholaqokum min nafsin waahidatin wa
kholaqo minhaa zaujahaa wabats-tsa minhumaa rijaalan katsiiron wa nisaa-an
(Q.S.4, An-Nisa’ :1). Artinya : Wahai seluruh manusia, takutlah kamu semua kepada
Tuhan mu yang menciptakan kamu semua dari DIRI YANG SATU(berjenis wanita) dan
dari wanita yang satu itu Allah menjadikan suaminya kemudian dari wanita dan
laki-laki kedua-nya itu Allah mengembangbiakan laki-laki dan perempuan yang
banyak.2. Huwalladzii Kholaqokum Min nafsin Waahidatin, wa ja’ala minha zaujaha
liyaskuna ilaiha. (Q.S.7, Al-A’rof :189). Artinya : Dialah yang telah
menciptakan kamu dari DIRI YANG SATU(wanita) dan dari pada wanita itu
dijadikannya suaminya.3. Huwalladzii ansya-akum min nafsin waahidatin…..
(Q.S.6, Al-An’am : 98). Artinya : Dan Dialah yang menciptakan kamu dari DIRI
YANG SATU (berjenis wanita).4. Kholaqokum min nafsin waahidatin tsumma ja’ala
minha zaujahaa.. (Q.S.39, Az Zumar :6). Artinya : Dia menciptakan kamu dari
DIRI YANG SATU (wanita) kemudian dijadikan dari wanita yang satu itu
suaminya.Dalam ayat-ayat tersebut di atas ada kalimat “…Nafsin Waahidatin..”
yang artinya “…diri yang satu..”. Waahidun artinya satu dan Waahidatun artinya
juga satu.Tetapi di ayat Qur’an itu dipilih oleh Allah adalah kalimat (kata)
Waahidatun yakni ada huruf ” TA” marbuthoh-nya, yakni SEBAGAI TANDA WANITA.
Jadi ini menurut Al-Qur’an surat An Nisa’, Surat
Al-Arof, Surat Az-Zumar dan Surat Al-An’am bahwa MANUSIA PERTAMA ITU BERJENIS
WANITA bukan laki-laki. Dan kalau begitu manusia pertama bukan lah Adam karena
Adam itu seorang laki-laki. Tentang nama manusia pertama yang berjenis wanita
ini tidak ada keterangan dalam Qur’an.Setelah manusia pertama yang berjenis
wanita/perempuan itu kemudian Allah menciptakan manusia yang ke dua. Adapun
manusia yang kedua adalah berjenis laki-laki yang namanya juga tidak
diterangkan dalam Al-Qur’an.
Jadi manusia pertama yang berjenis wanita itu hamil
atas kuasa Allah (tanpa suami) lalu melahirkan seorang anak laki-laki yakni
sebagai manusia kedua. Yang kemudian anak laki-laki tersebut setelah dewasa
menjadi suami dari manusia pertama.Perhatikan kalimat ,” wakholaqo minha
zaujaha “Dalam ayat itu ada kata , ” MINHA ” artinya dari orang yang satu
berjenis wanita. Seandainya manusia pertama itu laki-laki maka kalimatnya ialah
” MINHU” tetapi di ayat-ayat itu memakai kalimat,” MINHA” yang berarti
wanita.Kemudian kalimat ” ZAUJAHAA” artinya Suami nya (wanita).
Terlihat jelas bahwa manusia pertama adalah wanita
kemudian manusia ke dua adalah berjenis laki-laki. Kalau seandainya manusia
pertama itu laki-laki maka kalimat nya dalam Qur’an bukanlah ” Wakholaqo Minhaa
Zaujahaa” tetapi berbunyi ,” Wakholaqo Minhu Zaujahu “. Sebab “HU” itu dhomir
laki-laki dan “HAA” itu dhomirnya wanita.Dan dalam AL-QUR’AN tetap memakai ”
MINHA ZAUJAHAA”.Setelah tercipta manusia pertama berjenis wanita kemudian
melahirkan seorang manusia berjenis laki-laki dan manusia kedua ini menjadi
suami manusia pertama kemudian berkembanglah dari dua manusia itu laki-laki dan
wanita yang banyak.
II. Manusia keturunan Adam
Allah berfirman,“Kami telah menciptakan manusia dari
saripati tanah liat. Kemudian Kami jadikan dia air mani yang tersimpan dalam
tempat yang kukuh sekali. Kemudian Kami jadikan ‘alaqoh’ kemudian ‘alaqoh’ Kamu
jadikan gumpalan (janin) dan gumpalan itu Kami jadikan tulang belulang dan
tulang itu Kami bungkus dengan daging, kemudian Kami kembangkan menjadi makhluk
lain lagi dan Kami tidak melalaikan ciptaan Kami”(QS Al Mukminun 12-14)
Perkataan Arab “Alaqah” mempunyai tiga arti. Arti
pertama adalah “lintah”. Arti kedua adalah “barang yang mengambang” dan yang
ketiga “segumpal darah”Menurut penyelidikan Profesor Moore, ia adalah Profesor
Emeritus dalam Anatomi dan Sell Biologi di Universitas Toronto Kanada, ahli
ilmu biologi, ditemukan bahwa :1. Lintah air tawar sama penampakannya dengan
embrio dalam tingkat alaqah ini.2. Arti kedua adalah “barang mengambang”,
inilah yang dapat kita lihat ketika embrio selama fase alawah menempel pada
uterus (rahim) ibu.3. Arti ketiga adalah “gumpalan darah”, menurut penelitian
Profesor tersebut, di dalam fase alawah ini terjadi proses internal pembentukan
darah seperti dalam tabung tertutup. Darah terperangkap dalam tabung2 tertutup
membentuk menjadi gumapalan-gumapalan darah.Dan ketiga arti itu diwakili oleh
satu kata saja yaitu “alaqoh” dan tiga makna itu bisa dipakai tanpa ada satupun
arti “alaqoh” yang tertolak.
Allah berfirman :Maka apabila telah Kusempurnakan
kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya rohKu; maka hendaklah kamu tersungkur
dengan bersujud kepadanya”.(QS As Shaad : 72).
Allah juga berfirman :Kemudian Dia menyempurnakan dan
meniupkan ke dalam (tubuh) nya rohNya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.(QS As Sajdah
:9).Demikian saya kutip secara lengkap artikel “Mengenal Awal Kejadian
Manusia”.